Untuk membantu para pembaca dalam mencari tugas dan mengetahui lebih lanjut tentang LINGKUNGAN ORGANISASI, jadi kali ini saya akan mempostingkan hasil dari tugas saya. Semoga Bermanfaat.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semua
perusahaan, baik yang berorientasi profit maupun non profit, harus bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap dapat beroperasi
secara berkesinambungan dan sukses. Kemampuan perusahaan dalam menentukan
siapa yang menjadi konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan merupakan salah
satu kunci keberhasilan perusahaan. Berikutnya barulah perusahaan dapat
memfokuskan diri untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, cara-cara memenuhi
kebutuhan itu dan akhirnya mengusahakan konsumen untuk tetap mengkonsumsi
produk/jasa yang ditawarkan perusahaan.
Di samping itu,
perusahaan harus memiliki kemampuan pula untuk menyampaikan informasi kepada
konsumen bahwa mereka telah menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
mereka. Di sinilah fungsi pemasaran (marketing) menonjol. Ia menjadi penghubung
antara organisasi dan konsumen. Dalam pemasaran terdapat lingkungan
pemasaran yang terdiri dari beberapa faktor dan kekuatan yang mampu
mempengaruhi perkembangan suatu perusahaan.
Dari latar belakang
diatas, penulis menyusun resume yang berjudul Analisis Lingkungan Pemasaran
Internal dan Eksternal dan sekaligus untuk memenuhi dan menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah Manajemen Perkantoran.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini :
1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen manajemen
perkantoran.
2. Mengetahui dan memahami lingkungan eksternal dan internal
terhadap perusahaan.
3. Mengetahui dan memahami beberapa lingkungan pemasaran
perkantoran.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
LINGKUNGAN ORGANISASI / PERUSAHAAN
Lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi kelangsungan, eksistensi, keberadaan, dll yang menyangkut
organisasi baik dari dalam maupun dari luar.
sebagai suatu
system, manajemen pemasaran harus dapat terus menerus mengawasi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah melalui informasi
intelejen pemasaran dan riset pemasaran agar organisasi bertahan tetap hidup,
karena perubahan lingkungan menawarkan peluang dan ancaman yang mempengaruhi
perusahaan.
Lingkungan
Perusahaan itu meliputi:
a. Lingkungan
Eksternal
Lingkungan
Eksternal adalah ingkungan yang
berada di luar organisasi saling mempertukarkan sumber dayanya dengan
organisasi tersebut dan tergantung satu sama lain, perusahaan yang berpengaruh
tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan
eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa
tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor
spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi.
Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan
peluang.
b. Lingkungan
Internal
Lingkungan
internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara
lansung memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan.
2.
ANALISIS
LINGKUNGAN
Analisis Lingkungan ialah proses
mengamati lingkungan organisasi yang mengidentifikasi ancaman dan kesempatan di
masa yang akan datang yang akan
mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan, ini merupakan
awal dari proses manajemen strategi perusahaan. Manajemen strategi merupakan
manajemen yang dipusatkan untuk memenangkan persaingan. Sehingga manajer harus
memahami lingkungan organisasi yang mengitarinya.
Lingkungan selalu mengalami
perubahan yang memberikan konsekuensi positif maupun negative, sehingga harus
dilakukan analisis agar tidak menghancurkan individu dan organisasi.
Michael E Naylor mengatakan
kesadaran terhadap lingkungan organisasi mempunyai arti yang sangat penting
bagi keberhasilan organisasi dimana manajemen akan selalu mengumpulkan dan
mempertimbangkan berbagai implikasi data yang berkaitan dengan faktor lingkungan.
Berdasarkan teori system, organisasi/perusahaan tersebut merupakan suatu system
terbuka dan bukan semata tertutup maka segala sesuatu yang mengitarinya pasti
memberikan pengaruh. Pengaruh lingkungan eksternal mempunyai pengaruh besar
terhadap kondisi lingkungan internal perusahaan, sedangkan pengaruh internal
kepada eksternal tidak sebesar pengaruh lingkungan eksternal perusahaan
terhadap lingkungan perusahaan. Ini menunjukkan bahwa lingkungan perusahaan
harus selalu di identifikasi.
3.
TUJUAN ANALISIS
LINGKUNGAN
Tujuan organisasi melakukan analisis
lingkungan adalah:
a. Untuk dapat
mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat
melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan sehingga organisasi
dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Agar manajemen
mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang
mempunyai pengaruh cukup jelas terhadap organisasi.
c. Menyelidiki
kondisi masa depan berlingkungan organisasi dan kemudian mencoba memasukkannya
ke dalam pengambilan keputusan organisasi.
4.
PERANAN
ANALISIS LINGKUNGAN
Peranan analisis lingkungan adalah :
a. Peranan
berorientasi kebijakan (Policy Oriented Role)
Yaitu peran analisis yang berorientasi kepada kebijakan
manajemen tingkat atas dan bertujuan untuk memperbaiki kinerja organisasi
dengan memberikan informasi bagi manajemen tingkat atas tentang kecenderungan
utama yang muncul dalam lingkungan.
b. Peranan
perencanaan strategi terpadu (Integrated Strategic Planning Role)
Peran ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja organisasi
dengan membuat manajemen tingkat atas dan manajer divisi menyadari segala isu
yang terjadi di lingkungan perusahaan memiliki implikasi langsung pada proses
perencanaan.
c. Peranan
berorientasi fungsi (Function Oriented Role)
Peran ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja organisasi
dengan menyediakan informasi lingkungan yang memberi perhatian pada efektivitas
kinerja fungsi organisasi tertentu.
Metode analisis yang banyak dipakai menganalisis lingkungan
terdiri dari :
a. Metode Analisis
PIMS (Profit impact of market strategy)
Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasikan
factor-faktor strategi utama yang mempengaruhi 80% profitabilitas, Pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1960 sebagai proyek internal perusahaan.
Karakteristik yang mencakup dalam analisis ini adalah:
1. Biaya langsung
per unit yang tinggi,
2. Pangsa pasar
yang tinggi,
3. Intensitas
investasi yang rendah,
4. Kualitas pasar
yang tinggi,
5. Penggunaan
kapasitas organisasi yang tinggi
b. Metode Analisis
Rentang Nilai (Value chain Analysis)
Metode yang disampaikan oleh Porter, merupakan suatu cara
menguji sifat dan luasnya sinergi organisasi di antara aktivitas internal
korporasi. Menurut Porter, setiap organisasi merupakan kumpulan aktivitas yang
diciptakan untuk merancang, menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan
mendukung produknya. Porter juga mengidentifikasi 5 (lima) aktivitas utama yang
terjadi dalam setiap organisasi bisnis yaitu :
1. Operasi
organisasi,
2. Menyediakan
logistic bahan baku,
3. Melayani
pelanggan
4. Melakukan
pemasaran dan penjualan
c. Metode Analisis
Fungsional
H. I. Ansof menganjurkan bahwa keahlian dan sumber daya juga
dapat diorganisir ke dalam profil kompetensi berdasarkan tipe fungsi bisnis
yang meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi sumber
daya manusia, fungsi riset dan pengembangan dan fungsi terkait lainnya.
5.
LINGKUNGAN UMUM
Lingkungan umum
adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun factor-faktor yang memiliiki
ruang lingkup luas dan factor-factor luas dan factor-factor tersebut pada dasarnya berada diluar dan terlepas dari
operasi perusahaan.Lingkungan ini hanya memilikisedikit dampak implikasi
langsung bagi pengaturan suatu organisasi.Faktor-factor antara lain:a.Ekinomi b.sosial c.politik dan hukum.
6.
STRATEGI
Dalam suatu
organisasi masing-masing pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan
persaingan dan masing-masing pihak akan selalu melakukan analisis tentang
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman satu sama lainnya. Oleh karena itu
suatu perusahaan membutuhkan suatu strategi agar tidak mudah diserang oleh
organisasi pesaing.
Menurut John A.
Pearce II dan R.B. Robinson, Jr. (1997:20) yang mengatakan bahwa :
“Strategi diartikan
oleh para manajer sebagai rencana mereka yang berskala besar dan berorientasi
kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai
sasaran-sasaran perusahaan.”
Dari pengertian
strategi di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa strategi adalah suatu
cara yang digunakan untuk mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan baik
melalui perumusan tugas, tujuan, dan sasaran perusahaan.
7.
TINGKAT-TINGKAT
STRATEGI
1. Tingkat
Korporasi adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pada orientasi nilai, value,
lebih konseptual dan tersentralisasi.
2. Tingkat Bisnis adalah
lebih banyak dilakukan pada level middle manajemen, cirinya jangka waktu
relatif pendek, keputusan-
3. keputusan di
buat untuk menjebatani keputusan tingkat korporasi dan fungsional, beresiko
rendah
4. Tingkat
Fungsional adalah melibatkan masalah-masalah operasional yang
berorientasi pada aktivitas resiko rendah, biaya yang dibutuhkan rendah
keputusan dibuat tergantung kepada ketersediaan SDM (Sumber Daya Manusi) dan
Sumber Daya Perusahaan
8.
MACAM-MACAM
STRATEGI
1. Integrasi
keDepan,yaitu maksudnya menambah kepemilikan atau peningkatan pengawasan
terhadap distributor atau pengecer.
2. Integrasi ke
Belakang,yaitu maksudnya produsen dan pengecer membeli produk yang diperlukan
dari pemasok atau melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemasok,agar
aktivitas perusahaan tidak terganggu.
3. Integrasi
Horisontal,yaitu maksudnya menanamkan modal diperusahaan pesaing sejenis atau
bahkan sampai mengekuisisinya untuk memperkuat posisinya dipasar persaingan.
4. Penetrasi
Pasar,yaitu maksudnya melakukan berbagai upaya untuk menigkatkan pangsa pasar
dari produk yang sudah ada dalam pasar persaingan dengan upaya untuk
meningkatkanya.
5. Pengembangan
pasar,yaitu maksudnya melakukan pengenalan produk yang sudah ada kedaerah
geografis pemasaran yang baru.
6. Pengembangan
produk,yaitu maksudnya mencari improvisasi,inovasi,dan modifikasi produk
sehinggah produk baru yang ditawarkan kepada konsumen mempunyai nilai guna yang
semakin tinggi.
7. Diversifikasi
Terpusat,yaitu maksudnya menambah bisnis yang terkait dengan bisnis yang sudah
ada.
8. Divertifikasi
Horisontal,yaitu maksudnya menambah bisnis baru yang tidak terkait dengan
bisnis yang sudah ada ,melalui perusahaan yang sama.
9. Ditersifikasi
Konglomerasi,yaitu maksudnya menambah bisnis baru yang tidak terkait bisnis
yang sudah ada,melalui perusahaan baru.
10. Penggabungan
Usaha(Marger),yaitu maksudnya bergabungnya dua atau lebih organisasi bisnis
sejenis membentuk organisasi baru dengan tujuan memperoleh kapitalisasi yang
lebih besar dari pasar.
11. Pengurangan(Retrechment),yaitu
maksudnya organisasi bisnis melakukan pengurangan biaya-biaya dan pengurangan
aktivitas guna mendongkrak kembali penjualan dan laba organisasi.
12. Pelepasan(Divesture),yaitu
maksudnya perusahaan melakukan penjualan aset-asetnya kepada pihak lain dengan
yang subtansial guna melancarkan gerak organisasi dalam memperoleh laba.
13. Likuidasi,yaitu
maksudnya organisasi bisnis melakukan penjualan seluruh asset organisasi
sehingga tidak mampu lagi menjalanka bisnisnya.
14. Strategi Kombinasi,yaitu
maksudnya dua atau lebih organisasi yang berlainan usaha mengabungkan diri
membentuk perusahaan baru guna menghadapi persaingan yang berat.
9. MENGEVALUASI
PROSES ANALISIS LINGKUNGAN
Keberhasilan suatu organisasi yang dicapainya sangat
tergantung kepada kualitas analisis lingkungan yang digunakan. Mengenal
lingkungan yang tepat dan benar akan semakin mudah untuk merumuskan suatu
permasalahan organisasi secara tepat dan benar pula serta akan semakin mudah
mencari solusi yang tepat dan terbaik. Solusi yang tepat dan terbaik akan
semakin mudah menerapkannya kedalam dunia sesungguhnya sehingga akan
mempermudah mencapai tujuan organisasi yang diinginkan.
10. METODE
PERAMALAN LINGKUNGAN
Adapun metode yang digunakan dalam meramalkan
lingkungan yang senantiasa berubah adalah :
1. Metode Pendapat Ahli, peneliti mencari tahu pendapat dari
para ahli.
2. Ekstrapolasi Kecederungan, peneliti membuat dan mengamati
kurva-kurva linear, kuadrant atau pertumbuhan, dan lain-lain.
3. Korelasi Kecenderungan, peneliti mencari hubungan dari
setiap korelasi yang ada / mungkin.
4. Pemodelan Dinamis, peneliti membuat model-model persamaan
di dalam menjelaskan system yang mendasarinya.
5. Analisis Dampak Lintang, peneliti akan mengidentifikasi
seperangkat kecenderungan kunci kemudian hasil analisis digunakan untuk
membangun seperangkat rantai domino dengan kejadian lainnya.
6. Pemantauan Berganda, peneliti mengembangkan gambaran
alternative masa yang akan dating, untuk mendorong perencanaan bersyarat.
7. Peramalan Permintaan, peneliti mengidentifikasikan
kejadian utama yang akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi.
11. KOMPONEN TEKANAN
PERSAINGAN
Dalam
hubungannya dengan tekanan persaingan maka organisasi dapat dibagi menjadi:
1.
Organisasi berkondisi kuat, organisasi berkondisi kuat, tidak akan mudah digoyah
oleh tekanan persaingan.
2.
Organisasi berkondisi lemah, umumnya sangat sulit untuk berkinerja normal
dalam persaingan dan organisasi dalam kondisi terancam dalam kondisi menuju
kekalahan dan kebangkrutan.
3.
Organisasi berkondisi mempunyai kesempatan, organisasi yang mempunyai
tingkat kreativitas dan inovasi yang tinggi.
Ada 6 sumber utama
hambatan untuk masuk persaingan bisnis, antara lain :
1.
Skala Ekonomi
2.
Defrensiasi Produk
3.
Kebutuhan Modal
4.
Biaya Produk yang Rendah
5.
Akses ke Saluran Distribusi
6.
Kebijakan Pemerintah
12. MACAM – MACAM TEKANAN PERSAINGAN ATAU ANCAMAN
1.
Ancaman calon Pesaing pendatang baru
Para pendatang baru akan
membawa kapasitas barunya, berusaha keras untuk mengambil pangsa pasar dan
mempunyai sumber daya yang cukup substansial.
2.
Pemasok yang kuat
Pemasok dapat menggunakan
kekuatan daya saingnya melalui kenaikan harga atau dengan cara mengurangi
kualitas barang dan jasa yang dibeli. Pemasok juga mempunyai sebuah data
tentang derajat elastisitas produk dan harga, artinya derajat kepekaan seoranng
konsumen terhadap perubahan harga produk yang sering kali dinyatakan dalam
preentase. Adapun indikasi kuatnya suatu pemasok adalah :
a.
Persaingan didominasikan hanya oleh beberapa organisasi dan lebih
memusatkan kepada suatu produk spesialisasi.
b.
Produk yang dipasarkan bersifat unik atau paling tidak mempunyai
perbedaan yang khusus dibendingkan dengan produk yang lain yang sudah adaa
dipasaran.
c.
Pemasok yang sangat kuat akan menjual suatu produknya yang tidak akan
dapat diisi oleh pesaing dan produk lainnya.
d.
Pemasok yang sangat kuat aka dapat mempengaruhi suatu pola dan struktur
pesaingnya.
3.
Pembeli yang sangat kuat
Adapun karakter pembeli yang
sangat kuat :
a.
Pembeli akan membeli produk dalam jumlah yang sangat besar dengan periode
yang berulang-ulang dan berkelanjutan.
b.
Peroduk yang dibeli dari pemasok umumnya produk berstandar dan sangat
homogen dan berbeda dengan yang ada dipasar, khususnya yang berkaitan dengan
kualitas.
c.
Pembeli ini sangat tahu tentang biaya produk yang akan dibelinya.
d.
Pembeli ini sangat ingin margin laba yang besar dari penekana biaya
internal, yaitu selisih harga beli yang dibayarkan dengan harga yang terjadi
dipasaran.
e.
Harga produk industri sangat sensitive (peka) bagi pembeli yang sangat
kuat.
f.
Seorang pembeli dapat menciptakan suatu ancaman bagi pemasok manakala
harga produk yang ada dipasar naik cukup tajam.
g.
Sebuah produk yang dibeli umumnya komponen produk utama yang
dihasilkannya dan merukana unsure utama dari biaya produknya.
h.
Jika suatu produk yang dibeli volumenya tidak cukup besar maka pembeli
umumnya akan meminta daftar perhitungan harga atau organisasi akan melakukannya
sendiri perhitungan biaya pokok produksi yang akan dibelinya.
4.
Produk Pengganti
Harga suatu produk pengganti
umumnya murah yang dibandingkan dengan harga produk asli/utama, dikarenakan
kualitas bahan yang digunakan lebih rendah.
5.
Perebutan Posisi
Dalam persaingan suatu bisnis
umumnya melalui persaingan harga, pengenalan produk dan lainnya. Mereka
berusaha meraih pangsa pasar yang besar dipasarkan produk tertentu.
13.
KESALAHAN UMUM DALAM MENGIDENTIFIKASI PESAING
Kesalahan umum dalam
mengidentifikasi pesaing ini meliputi:
a. Penekanan yang berlebihan terhadap pesaing yang ada dan
yang dikenal sedangkan kepada pesaing baru tidak terjadi.
b. Penekanan yang berlebihan terhadap pesaing yang besar dan
yang sederajat sedangkan pesaing kecil diabaikan.
c. Penekanan yang berlebihan terhadap pesaing internasional
sedangkan pesaing domistik diabaikan.
d. Menganggap pesaing akan melakukan pola serang yang sama
dengan yang telah dilakukan di masa lampau
e. Salah memahami berbagai rambu yang dilakukan oleh para
pesaing yang telah berubah.
f. Penekanan yang berlebihan terhadap sumber daya keuangan,
posisi pasar dan strategi dengan mengabaikan harta tak berwujud seperti tim
manajemn yang tangguh dan professional.
g. Mangasumsikan semua industry mempunyai kelemahan yang
sama dengan dirinya
h. Sangat percaya bahwa strategi yang dirumuskan akan
berhasil dengan gemilang.
Lingkungan
Tugas / Operasional
Lingkungan
di dalam situasi persaingan yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
keberhasilan organisasi. Komponen / faktor-faktor dari lingkungan operasional
adalah
1. Posisi persaingan
Menaksir posisi persaingan untuk merancang strategi
organisasi sehingga dapat mengoptimalkan
kesempatan lingkungannya
Beberapa factor yang harus diperhatikan untuk mengetahui
posisi persaingan, yaitu :
a. Pangsa pasar
b. Lini produk
c. Efektivitas distribusi penjualan
d. Kandungan dan keunggulan perhitungan kunci
e. Persaingan harga
f. Efektivitas promosi dan advertensi
g. Lokasi dan umur fasilitas
h. Kapasitas dan produktivitas
i. Pengalaman
j. biaya bahan baku
k. posisi riset dan pengembangan
l. kaliber karyawan
m. kesan umum organisasi di mata masyarakat
Setelah kriteria yang tepat telah dapat ditetapkan dan
dipilih maka kemudian diberi bobot guna dapat menggambarkan derajat mereka di
dalam meraih keberhasilan organisasi. Pesaing yang dievaluasi diberi bobot
berdasarkan kriterianya. Selanjutnya, dengan membandingkan profil organisasi
dengan para pesaing akan dapat membantu manajer di dalam mengidentifikasi
berbagai faktor yang mungkin akan membuat organisasi dapat mempersiapkan
strateginya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pembahasan manajemen
tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer.
Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik
serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya
memperhatikan lingkungan usahanya atau internal saja, tapi juga harus bisa
mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau eksternal. Untuk mencapai
tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan yang terjadi, apalagi bagi
organisasi atau perusahaan yang mengahasilkan barang-barang yang dibutuhkan
oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan
unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan dalam setiap kegiatan manajemen.
3 komentar:
info yang sangat bermanfaat sekali gan,,terima kasih banyak ya gan
info yang luar biasa, menarik sekali dan bermanfaat nih
di tunggu info selanjutnya gan
terimakasih
bagus sekali info nya gan
sangat menarik dan manfaat
ditunggu info nya gan
Posting Komentar